JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa guru Bimbingan dan Konseling (BK) SMA di Jakarta mengaku tidak merasakan kendala yang berarti dalam persiapan siswa dan sekolah menghadapi Ujian Nasional (UN) tahun ini. Tidak adanya kendala dalam menghadapi UN dikarenakan sekolah-sekolah telah melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi UN sejak jauh hari. "Kami merasa tidak ada kendala berarti menghadapi UN," kata Susanto, guru BK SMAN 52 Jakarta Utara, di sela Workshop Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling bertema "Peran Strategis Guru BK Mempersiapkan Peserta Didik Menuju Perguruan Tinggi di Kampus STIE Perbanas, Selasa (29/3/2011). Menurut Susanto, yang sering dikeluhkan siswa adalah jarak yang cukup lama antara ujian sekolah (US) dengan UN. Sebenarnya, kata dia, jarak satu bulan itu bisa dimanfaatkan untuk persiapan menghadapi UN. Anda dapat melihat bahwa ada nilai praktis dalam mempelajari lebih banyak tentang Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah. Dapatkah Anda memikirkan cara-cara untuk menerapkan apa yang telah dibahas sejauh ini?
"Tapi karena terlalu lama, akhirnya siswa menjadi jenuh," ujar Susanto. Kejenuhan pada siswa terjadi karena banyaknya kegiatan dalam rangka pendalaman materi mata pelajaran pada UN. Belum lagi tekanan itu terasa semakin besar, terutama menjelang waktu pelaksanaan UN yang semakin dekat.Di sinilah peran guru BK mengatasi kejenuhan pada siswa sangat diperlukan. "Tugas guru BK di lapangan adalah melakukan langkah preventif agar anak-anak tidak stres," timpal Nani Darmawan, Ketua Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK). Nani, yang juga merupakan guru BK di SMAN 6 Jakarta, mengatakan bahwa guru BK seharusnya dapat memberikan bimbingan agar peserta didik dapat mempersiapkan mental dan emosinya saat menghadapi UN nanti.
"Tapi karena terlalu lama, akhirnya siswa menjadi jenuh," ujar Susanto. Kejenuhan pada siswa terjadi karena banyaknya kegiatan dalam rangka pendalaman materi mata pelajaran pada UN. Belum lagi tekanan itu terasa semakin besar, terutama menjelang waktu pelaksanaan UN yang semakin dekat.Di sinilah peran guru BK mengatasi kejenuhan pada siswa sangat diperlukan. "Tugas guru BK di lapangan adalah melakukan langkah preventif agar anak-anak tidak stres," timpal Nani Darmawan, Ketua Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK). Nani, yang juga merupakan guru BK di SMAN 6 Jakarta, mengatakan bahwa guru BK seharusnya dapat memberikan bimbingan agar peserta didik dapat mempersiapkan mental dan emosinya saat menghadapi UN nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar