SEMARANG, KOMPAS.com - Paket "misterius" yang dikirim ke Pengadilan Agama Semarang, akhirnya dibuka secara manual tanpa proses disposal atau peledakan, Senin (21/3/2011). Upaya membuka secara manual itu dilakukan setelah petugas mendeteksi tidak ada unsur logam dalam paket itu. Petugas kepolisian yang membuka paket itu mengatakan, untuk menghindari ketakutan publik, khususnya pegawai Pengadilan Agama, paket itu memang harus dibuka. "Setelah kita cek dan recheck, kita yakin tidak berbahaya, baru kita buka pelan-pelan," katanya. Informasi tentang Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah disajikan di sini akan melakukan salah satu dari dua hal: baik itu akan memperkuat apa yang anda ketahui tentang Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah atau akan mengajari Anda sesuatu yang baru. Keduanya hasil yang baik.
Terpisah, Kepala Polda Jawa Tengah Irjen Pol Edward Aritonang mengatakan, ketakutan dan kepanikan masyarakat bisa dipahami. Untuk itu pihaknya sudah menyusun langkah dan sosialisasi jika masyarakat mendapatkan paket yang mencurigakan. "Mulai dari menempatkan paket ke ruang yang lebih terbuka, menghubungi polisi atau petugas terdekat, hingga tips agar tetap bisa bersikap tenang," kata Edward, usai menandatangani nota kesepahaman pengamanan hutan dengan Perum Perhutani Unit I di gedung Rimba Graha, Senin siang. Diakui Kapolda, saat ini mobilitas tim Gegana meningkat drastis, sehingga masyarakat yang benar-benar takut diminta untuk bersabar, andai tim Gegana terlambat datang. "Percayalah kami akan tetap melindungi masyarakat dalam kondisi apapun. Saat ini tim Gegana dan unit-unit sudah kita dorong hingga ke wilayah eks karesidenan. Hanya saja jika dalam waktu bersamaan ada permintaan cukup tinggi, tentu butuh waktu lebih lama," kata Kapolda. Usai dibuka secara manual, paket yang dikirimkan ke Pengadilan Agama sejak Sabtu pagi tanpa diketahui pengirimnya, ternyata isinya adalah sejumlah dokumen dan foto-foto.
Terpisah, Kepala Polda Jawa Tengah Irjen Pol Edward Aritonang mengatakan, ketakutan dan kepanikan masyarakat bisa dipahami. Untuk itu pihaknya sudah menyusun langkah dan sosialisasi jika masyarakat mendapatkan paket yang mencurigakan. "Mulai dari menempatkan paket ke ruang yang lebih terbuka, menghubungi polisi atau petugas terdekat, hingga tips agar tetap bisa bersikap tenang," kata Edward, usai menandatangani nota kesepahaman pengamanan hutan dengan Perum Perhutani Unit I di gedung Rimba Graha, Senin siang. Diakui Kapolda, saat ini mobilitas tim Gegana meningkat drastis, sehingga masyarakat yang benar-benar takut diminta untuk bersabar, andai tim Gegana terlambat datang. "Percayalah kami akan tetap melindungi masyarakat dalam kondisi apapun. Saat ini tim Gegana dan unit-unit sudah kita dorong hingga ke wilayah eks karesidenan. Hanya saja jika dalam waktu bersamaan ada permintaan cukup tinggi, tentu butuh waktu lebih lama," kata Kapolda. Usai dibuka secara manual, paket yang dikirimkan ke Pengadilan Agama sejak Sabtu pagi tanpa diketahui pengirimnya, ternyata isinya adalah sejumlah dokumen dan foto-foto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar