JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Tabungan Negara (BTN) telah menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) selama bulan Januari - Februari 2011 sebanyak 10.257 unit atau setara dengan Rp 700 Miliar. Direktur Housing and Commercial Bank Tabungan Negara, Purwadi mengatakan angka penyaluran FLPP selama Januari - Februari 2011 rendah. "Rendahnya penyaluran FLPP sampai Februari disebabkan adanyakendala ketentuan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Kendala ini membuat notaris sulit melakukan akta jual beli," katanya kepada wartawan di Menara BTN, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Rabu (30/3/2011). Mereka dari Anda tidak akrab dengan yang terakhir pada Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah sekarang memiliki setidaknya pemahaman dasar. Tapi ada lagi yang akan datang.
Meskipun demikian, Direktur Utama Bank BTN, Iqbal Lantanro mengatakan tetap optimis dapat memenuhi target penyaluran FLPP. Menurutnya potensi bisnis bidang perumahan masih sangat besar dan menjanjikan. Dalam kesempatan yang sama disampaikan pula penyaluran FLPP tahun 2010 sebanyak 18.772 unit atau sekitar Rp 1 Trilyun. Total kredit dan pembiayaan tumbuh 26,56 persen menjadi Rp 51,55 Trilyun pada 2010 atau melebihi rata-rata industri nasional. "Kredit dan pembiayaan didominasi oleh kredit perumahan sebesar 90,9 persen dan 9,1 persen untuk kredit non perumahan," katanya Untuk kredit bermasalah (Non Performing Loan atau NPL) kotor pada tahun 2010 adalah 3,26 persen, sedangkan NPL beraih sebesar 2,66 persen. Ke depan BTN tetap berkomitmen menyalurkan FLPP untuk 120.000 unit rumah sederhana. Dengan pangsa pasar perumahan berupa kredit pemilikan rumah bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Meskipun demikian, Direktur Utama Bank BTN, Iqbal Lantanro mengatakan tetap optimis dapat memenuhi target penyaluran FLPP. Menurutnya potensi bisnis bidang perumahan masih sangat besar dan menjanjikan. Dalam kesempatan yang sama disampaikan pula penyaluran FLPP tahun 2010 sebanyak 18.772 unit atau sekitar Rp 1 Trilyun. Total kredit dan pembiayaan tumbuh 26,56 persen menjadi Rp 51,55 Trilyun pada 2010 atau melebihi rata-rata industri nasional. "Kredit dan pembiayaan didominasi oleh kredit perumahan sebesar 90,9 persen dan 9,1 persen untuk kredit non perumahan," katanya Untuk kredit bermasalah (Non Performing Loan atau NPL) kotor pada tahun 2010 adalah 3,26 persen, sedangkan NPL beraih sebesar 2,66 persen. Ke depan BTN tetap berkomitmen menyalurkan FLPP untuk 120.000 unit rumah sederhana. Dengan pangsa pasar perumahan berupa kredit pemilikan rumah bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar