Selasa, 12 Juli 2011

Jalan Menuju Sukses sebagai Pemasok Sapi

info mutakhir tentang
tidak selalu hal yang termudah untuk mencari. Untungnya, laporan ini mencakup
info terbaru yang tersedia.
SUBANG, KOMPAS.com " Kesuksesan tidak serta-merta terjadi dan harus ditelusuri dengan berbagai tantangan dan ujian. Begitu pula yang dialami oleh H Didi Supriyadi.

Pengusaha muda ini mengawali usahanya dari berjualan ayam setelah sebelumnya merasa tidak puas bekerja dengan orang lain. Menurut pria kelahiran Indramayu, 5 Januari 1970, ini, setelah lulus dari SNAKMA Cikole Bandung tahun 1988, ia sempat menjadi operator kandang ayam dengan gaji Rp 35.000 per bulan untuk mengelola 8.000 ekor ayam.

Setelah dikelola selama 1,5 tahun, populasinya meningkat menjadi 250.000 ekor. Setelah bekerja selama 2,5 tahun, ia kemudian mengundurkan diri dan pulang kampung ke Patrol Indramayu.

Dengan berbekal Rp 900.000, Didi membelanjakan sepeda onthel dan 100 ekor ayam. Sejak saat itu di pagi hari ia mengurus ayam dan sore hari menjualnya ke warung-warung.

Karena permintaan pasar meningkat, kemudian Didi membeli sebuah becak seharga Rp 350.000 dengan cara dicicil Rp 15.000 per bulannya. Seiring perkembangan usaha, Didi membeli mobil Daihatsu Hijet seharga Rp 2.750.000 guna memudahkan mencari sumber-sumber ayam ke Tasikmalaya, Purwokerto, dan sekitarnya untuk memenuhi permintaan pelanggan.

Tahun 1993, ia memutuskan berumah tangga bersama Hj Nengsih yang hingga kini setia mendampingi aktivitas hidupnya.

Semakin banyak informasi otentik tentang
Anda tahu, semakin banyak orang mungkin adalah untuk mempertimbangkan Anda ahli
. Baca terus untuk fakta
bahkan lebih yang Anda dapat berbagi.

"Masa awal pernikahannya, kata Didi, diisi dengan berjualan ayam di lapak-lapak depan toko. Manis pahit berjualan ayam dirasakan sebagai romantika perjuangan. Jika tokonya buka, saya diusir oleh satpam penjaga toko," kenang bapak dua putra dan satu putri ini.

Uniknya, satpam itu sekarang bekerja dengannya. Kemudian, ia membentuk usaha yang bergerak di bidang penjualan ayam dengan nama PT Simpang Jaya Dua.

Tidak puas dengan jualan ayam, H Didi membeli franchise Alfamart pada 2004, yang hingga kini telah mempunyai 10 toko di sekitar pantura. Pada 2007 PT Simpang Jaya Dua dipercaya sebagai pemasok 1.000 ekor sapi untuk PT Danone Internasional.

Penandatanganan MOU-nya itu disaksikan langsung oleh Komisaris Ambasador PT Danone yang juga mantan pemain sepak bola Perancis, Zinedine Zidane, pada 7 Juli 2007. Keberhasilan usaha yang dirasakannya lantas dikembangkan dengan melibatkan masyarakat.

Setelah membeli lahan seluas 18,5 ha di Cirangkong, Kecamatan Cijambe, Subang, ia kemudian mengelolanya bersama masyarakat sekitar yang didukung oleh Bank BNI 46. Lokasi tersebut dilengkapi dengan kandang, alat-alat peternakan, obat-obatan, dan sarana atau prasarana untuk keperluan ternak sapi, yang kemudian dinamakan "Kampung BNI".

Tujuan kemitraan ini, kata H Didi, supaya masyarakat tidak melakukan urbanisasi sehingga mau mengelola potensi yang dimiliki desanya. Nama H Didi identik dengan Simpang Jaya Dua.

Tidak jarang H Didi diundang dalam berbagai kesempatan sebagai sosok muda inspiratif untuk memberikan inspirasi usaha kepada anak-anak muda.

Cukup mengetahui
untuk membuat padat, memotong informasi pilihan di atas faktor ketakutan. Jika Anda menerapkan apa yang baru saja belajar tentang
, Anda seharusnya tidak perlu khawatir.

Tidak ada komentar: