Rabu, 27 Juli 2011

Agus Yudhoyono Pembicara Futurologi

Ketika Anda berpikir tentang
, apa pendapatmu pertama? Aspek mana
penting, yang penting, dan mana yang bisa Anda ambil atau meninggalkan? Anda akan hakim.
JAKARTA, KOMPAS.com -  Putera Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,Kapten Inf Agus Harimurti Yudhoyono, Kamis (28/7/2011) akan menjadi salah satu pembahas dalam Konferensi Internasional mengenai Futurologi yang diselenggarakan Kedutaan Besar RI di Washington DC, Amerika Serikat dan Badan Koordinasi Penanaman Modal.


Hal itu diungkapkan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal kepada Kompas, Rabu(27/7/2011) di Jakarta. Konferensi setengah hari itu akan mengambiltema "How the World will Change in the Next 30 Years: World Experts Talk about Global Trends and Force that will Sweep the 21st Century."

Agus yang pernah menjadi anggota pasukan perdamaian PBB di Lebanon, akan membahas topik geopolitik baru di abad ke-21 bersama koresponden dari Atlantic Media Company Robert Kaplan; pakar biologi dan ketahanan pangan, yang ahli di bidang rekayasa genetika tanaman Dr Robert Beachy serta mantan Kepala Dewan Intelegensi Nasional, Prof Thomas Fingar.

"Yang akan dibahas Agus Yudhoyono soal geopolitik dan posisi Indonesia. Beliaupaham karena menguasai soal itu," ujar Dino.

Apakah semuanya masuk akal sejauh ini? Jika tidak, aku yakin bahwa hanya dengan membaca sedikit lebih, semua fakta akan jatuh ke tempatnya.

Menurut Dino, di luar tiga pakar futurologi, hadir pulasejumlah pakar futurologi lainnya yang akan memberikan perspektif dana analisa mengenai perubahan, inovasi, dan dampak dari perkembangan konstelasi politik, ekonomi dan teknologi bagi masa depan duania di abad ke-21.

Mereka di antaranya penulis buku The Next 1000 Year, The Next Decade dan The Future of War Dr Geroge Friedman, penulis buku Technofutures: How Leading-Edge Innovations will Transform Business in the 21st Century Dr James Canton,Vice Chairman of Citi, Global Head, Public Sector and Soverign Wealth Fund Zubaid Ahmad dan Direktur Forum Asia Tenggara Stanford University, Prof Donald K Emmerson.

"Selama ini, Indonesia sudah memulai sebagai pemain global. Sejak ikut dalam pertemuan negara-negara maju dan berkembang di G-20, Indonesia sudah menjadi pemain global yang diperhitungkan," tambahDino lagi.

Dari konferensi itu, Dino berharap para pembicara bisa memprediksikan trend geopolitis global 30 tahun ke depan serta untuk mendapatkan gambaran skenario dan proyeksi keadaan dan posisi Indonesia di kancah global masa depan. 

 

Sekarang mungkin saat yang tepat untuk menuliskan poin-poin utama tercakup di atas. Tindakan meletakkannya di atas kertas akan membantu Anda mengingat apa yang penting tentang
.

Tidak ada komentar: