Minggu, 03 Juli 2011

Dua Pria Dewasa Ikut Khitanan Massal

Apakah Anda pernah bertanya-tanya apakah apa yang Anda tahu tentang
akurat? Perhatikan paragraf berikut dan membandingkan apa yang Anda ketahui untuk info terbaru di
.
GRESIK, KOMPAS.com - Sebanyak 1.160 orang ikut dikhitan secara massal di Wisma A Yani Gresik, Jawa Timur Minggu (3/7/2011). Diantara peserta khitan massal itu terdapat dua orang yang dewasa, yakni David (37) dan Stevanus (34). Keduanya asal Flores, Timur Nusa Tenggara Timur yang kini menetap di Desa Palemwatu, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik.

David yang sudah punya istri dan satu anak mengaku ikut khitan demi kesehatan dan menjaga kebersihan organ vitalnya. "Tidak ada paksaaan saya khitan karena keingingan sendiri. Dulu tidak khitan karena tidak punya uang apalagi hanya sebagai kuli bangunan. Ini juga mumpung gratis," katanya usai dikhitan.

Sementara Stevanus, ikut dikhitan karena ingin bisa menikahi kekasihnya setelah ia masuk Islam. Sebelum menikahi pacarnya asal Jombang, dia disarankan oleh salah satu ustad untuk khitan dulu. Sebelum dikhitan dia berpikir dikhitan itu sakit, apalagi dia mendengar sejumlah anak yang dikhitan menangis histeris. "Saya khawatir, karena ini pertama kali dalam hidup saya," katanya.

Lihat berapa banyak Anda dapat belajar tentang
ketika Anda mengambil sedikit waktu untuk membaca sebuah artikel baik diteliti? Jangan lewatkan pada sisa informasi yang besar ini.

Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat Kecamatan Menganti, Nur Salim menyatakan dua mualaf itu sempat ditolak ikut khitan massal karena melebihi batas umur. Setelah ada upaya pendekatan akhirnya diperbolehkan panitia dari PT Semen Gresik.

Direktur Keuangan PT Semen Gresik, Ahyanizzaman menuturkan peserta khitanan massal kali ini diantaranya berasal dari Gresik, Lamongan, Surabaya, Sidoarjo hingga Madura. Ke depan akan diperbaiki pola penjaringan peserta khitanan massal sehingga bisa membantu mereka yang kesulitan secara ekonomi.

Selain ditanggung biaya khitan dan obat-obatannya, peserta juga diberikan bingkisan pakaian dan sarung serta uang transpor. Selain itu peserta khitan juga diberi satu bibit pohon untuk ditanam di sekitar rumah masing-masing seperti bibit mangga, nangka, dan matoa.

Bila ada keluhan terkait khitan, biaya pasca khitan juga masih ditanggung PT Semen Gresik khususnya kontrol ke dokter dan obat-obatan. Program tanggung jawab sosial perusahaan ini diharapkan bisa meringankan beban masyarakat khususnya dari yang tidak mampu, ujar Ahyanizzaman.

 

Jangan membatasi diri Anda sendiri dengan menolak untuk mempelajari rincian tentang
. Semakin banyak Anda tahu, semakin mudah akan fokus pada apa yang penting.

Tidak ada komentar: