Senin, 20 Juni 2011

Turki Dibanjiri 10.000 Pengungsi

Artikel berikut menyajikan informasi yang sangat terbaru tentang
. Jika Anda memiliki minat khusus dalam
, maka artikel ini informatif diperlukan membaca.
ANKARA, KOMPAS.com - Hampir 10.000 warga Suriah mengungsi ke Turki untuk menghindari kekerasan akibat konflik di negara mereka, kantor berita Turki Anadolu, Senin (20/6/2011).      Seorang pejabat mengatakan, 9.700 pengungsi tak bernama telah berusaha mendapatkan keamanan di Turki. Pengungsi Suriah ditampung di tenda-tenda yang didirikan di kota-kota perbatasan di provinsi selatan Hatay Turki.      Para pejabat Turki mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan untuk mengirimkan makanan, air bersih, dan bantuan kemanusiaan lain bagi ribuan warga yang terdampar di sisi Suriah itu.      Rencana itu diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu setelah ia bertemu dengan seorang utusan yang dikirim oleh Presiden Assad, menurut laporan baru.      "Kami telah mengambil tindakan pencegahan dan bantuan kemanusiaan akan diberikan kepada sekitar 10.000 orang yang menunggu di sisi perbatasan Suriah," kata Davutoglu.      Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Ban Ki-moon, Kamis (16/6/2011), menyerukan penghentian kekerasan di Suriah. Krisis politik yang telah berlangsung selama tiga bulan di Suriah, menurut para aktivis hak asasi manusia, telah menewaskan 1.400 orang di tengah tiga bulan. Para demonstran menyerukan reformasi pemerintah dan pengunduran diri Presiden Bashar al-Assad.       Sementara para aktivis oposisi Suriah telah membentuk "Dewan Nasional" guna mempercepat perjuangan untuk menjatuhkan rezim Presiden Bashar al-Assad, kata sebuah kelompok pembangkang, termasuk juru bicara mereka Jamil Saib, mengumumkan, Minggu (19/6/2011).      "Kami mengumumkan pembentukan Dewan Nasional untuk memimpin revolusi Suriah, yang terdiri atas semua masyarakat dan para wakil kekuatan politik nasional di dalam dan di luar Suriah," mereka mengatakan pada para wartawan di dekat perbatasan Turki-Suriah.      Para aktivis itu mendesak kekuatan oposisi "untuk bekerja sama di semua kota dan provinsi di Suriah guna mencapai tujuan sah menggulingkan rezim dan membawanya ke pengadilan".      Saeb menyatakan para anggota dewan itu mencakup aktivis-aktivis terkemuka khususnya Abdallah Trad el Moulahim, salah seorang penyelenggara pertemuan oposisi Suriah di Turki bulan ini, Haitham el-Maleh, Souhar al-Atassi dan Aref Dalila, semua ketiganya bermarkas di Suriah dan juga Sheikh Khaled al-Khalaf dan Mamoun el-Homsi.

Sepertinya informasi baru ditemukan tentang sesuatu setiap hari. Dan topik
tidak terkecuali. Jauhkan membaca untuk mendapatkan berita lebih segar tentang
.

"Tujuan dewan ini adalah untuk mengumpulkan kekuatan oposisi guna mendukung revolusi" dan menjamin bahwa mereka didengar oleh masyarakat internasional, kata juru bicara Saib pada AFP.

 

Sekarang mungkin saat yang tepat untuk menuliskan poin-poin utama tercakup di atas. Tindakan meletakkannya di atas kertas akan membantu Anda mengingat apa yang penting tentang
.

Tidak ada komentar: