LEBAK, KOMPAS.com - Nelayan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, hingga kini belum memiliki SPBU khusus sehingga sering kesulitan memperoleh bahan bakar minyak untuk melaut. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lebak H Edi Wahyudi, Minggu (26/6/2011) mengatakan, nelayan selama ini mendatangkan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium maupun solar dari SPBU luar yang jarak jauh dari lokasi tempat pelelangan ikan (TPI) Binuangeun. Pemerintah daerah sudah mengusulkan kepada PT Pertamina Unit III Tanjung Gerem Merak agar membuka pelayanan SPBU khusus nelayan di lokasi TPI untuk memudahkan pasokan BBM. Informasi tentang
disajikan di sini akan melakukan salah satu dari dua hal: baik itu akan memperkuat apa yang anda ketahui tentang
atau akan mengajari Anda sesuatu yang baru. Keduanya hasil yang baik.
Namun, kata dia, hingga kini belum ada realisasi dari Pertamina, sehingga nelayan sering mengeluh karena jika di SPBU terjadi kelangkaan BBM dipastikan nelayan tidak melaut. "Saya meminta Pertamina memberikan kemudahan terhadap pengusaha yang akan mendirikan SPBU khusus nelayan," ujarnya. Menurut dia, kalau sudah ada SPBU khusus nelayan, kebutuhan BBM dapat dipenuhi sehingga mereka tidak khawatir terjadi kelangkaan bahan bakar. Ahmad (55) nelayan TPI Binuangeun mengatakan saat ini nelayan mendapatkan BBM dari pengecer karena tidak ad SPBU khusus. "Kami setiap melaut membeli solar dari pengecer mencapai Rp 800 ribu untuk keperluan selama tiga hari," ujarnya.
disajikan di sini akan melakukan salah satu dari dua hal: baik itu akan memperkuat apa yang anda ketahui tentang
atau akan mengajari Anda sesuatu yang baru. Keduanya hasil yang baik.
Namun, kata dia, hingga kini belum ada realisasi dari Pertamina, sehingga nelayan sering mengeluh karena jika di SPBU terjadi kelangkaan BBM dipastikan nelayan tidak melaut. "Saya meminta Pertamina memberikan kemudahan terhadap pengusaha yang akan mendirikan SPBU khusus nelayan," ujarnya. Menurut dia, kalau sudah ada SPBU khusus nelayan, kebutuhan BBM dapat dipenuhi sehingga mereka tidak khawatir terjadi kelangkaan bahan bakar. Ahmad (55) nelayan TPI Binuangeun mengatakan saat ini nelayan mendapatkan BBM dari pengecer karena tidak ad SPBU khusus. "Kami setiap melaut membeli solar dari pengecer mencapai Rp 800 ribu untuk keperluan selama tiga hari," ujarnya.
. Kami dapat menyediakan Anda dengan beberapa fakta di atas, tetapi masih ada banyak lagi untuk menulis tentang dalam artikel berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar