Rabu, 08 Juni 2011

Ical: Soeharto Pantas Jadi Pahlawan

Semakin Anda memahami tentang subjek apapun, itu menjadi lebih menarik. Ketika Anda membaca artikel ini Anda akan menemukan bahwa subjek
tentu tidak terkecuali.
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie mengatakan, mantan Presiden RI Soeharto adalah seorang pemimpin besar yang patut dicontoh oleh pemimpin lainnya. Dia menilai, secara umum Soeharto telah memberikan kontribusi cukup besar bagi pembangunan bangsa dan negara. Oleh karena itu, dalam pandangannya, Soeharto pantas mendapat gelar pahlawan.

"Beliau tegas, berani, sabar dalam mendengarkan, dan berani untuk mengambil keputusan dengan cepat. Meski saya pernah melawan perintah Beliau, itu tidak akan mengurangi rasa hormat saya. Dan Golkar tetap melihat Beliau pantas menjadi pahlawan, dengan melihat apa yang telah dibuatnya selama ini," ujar Aburizal sesusai mengikuti acara acara Mengenang 90 Tahun HM Soeharto, sekaligus peluncuran buku berjudul Pak Harto: The Untold Stories di Museum Purna Bhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (8/6/2011).

Apakah semuanya masuk akal sejauh ini? Jika tidak, aku yakin bahwa hanya dengan membaca sedikit lebih, semua fakta akan jatuh ke tempatnya.

Aburizal menambahkan, walaupun banyak penilaian yang menyebutkan Soeharto telah menjalankan pemerintahannya secara otoriter, hal tersebut tidak dapat dijadikan alasan untuk tidak menghormatinya. Menurutnya, setiap pemimpin negara dimana pun pasti mempunyai gaya kepemimpinan masing-masing. "Kalau style anggapan waktu itu, itu biasa saja. Setiap orang punya cara untuk melakukannya. Tapi yang jelas, dalam bernegara Beliau membangun dan mengaplikasikannya untuk membuat sebuah perubahan yang baik bagi masyarakatnya," tambahnya.

Oleh karena itu, lanjut Aburizal, bangsa Indonesia saat ini harus mulai belajar memilah atas apa yang dapat dijadikan pembelajaran dari kepemimpinan Soeharto. Mengenai penilaian negatif atas kepemimpinan Soeharto, dia menilai hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar dalam perjalanan hidup seorang pemimpin bangsa.

"Kita tidak mungkin meminta semua orang tidak suka atau suka kepada kita. Dan makin lama orang akan menilai yang mana yang baik, mana yang tidak baik," tukasnya.

Jangan membatasi diri Anda sendiri dengan menolak untuk mempelajari rincian tentang
. Semakin banyak Anda tahu, semakin mudah akan fokus pada apa yang penting.

Tidak ada komentar: