Jumat, 22 April 2011

De Jong Merasa Seperti Penjahat Perang

Jika Anda memiliki minat bahkan melewati di topik
, maka Anda harus melihat pada informasi berikut. Artikel ini mencerahkan menyajikan beberapa berita terbaru tentang masalah
.
MANCHESTER, KOMPAS.com - Gelandang Manchester City asal Belanda, Nigel de Jong, merasa diperlakukan sebagai penjahat perang usai melakukan tekel brutal kepada gelandang Spanyol, Xabi Alonso. De Jong pun menilai dirinya memang layak mendapat kartu merah akibat insiden tersebut.

Kadang-kadang aspek yang paling penting dari subjek tidak segera jelas. Jauhkan membaca untuk mendapatkan gambaran yang lengkap.

Insiden ini terjadi saat Belanda dan Spanyol bertemu di final Piala Dunia 2010 lalu. Saat itu kaki De Jong mendarat tepat di dada Xabi. Wasit yang tak melihat jelas kejadian tersebut hanya memberikan kartu kuning kepada De Jong. Namun, De Jong mengaku, hukuman yang berat justru datang dari publik yang mengecam tindakannya tersebut. Ia bahkan khawatir dengan keselamatannya, baik di luar maupun di dalam lapangan.

"Saat itu aku tak melihat Xabi karena aku hanya terfokus kepada bola. Sebenarnya, kembali ke masa itu bukanlah tindakan yang baik. Wasit (Howard Webb) sudah seharusnya memberikanku kartu merah atas pelanggaran itu," kata De Jong kepada De Volkskrant.

"Aku merasa bahwa ada orang yang ingin menyakitiku. Aku sudah menjadi musuh nomor satu bagi publik di berbagai kesempatan. Jujur, orang telah memperlakukanku sebagai penjahat perang. Ini sensasi yang sangat tidak menyenangkan," keluhnya.

Luangkan waktu untuk mempertimbangkan poin-poin di atas. Apa yang Anda pelajari dapat membantu Anda mengatasi keraguan Anda untuk mengambil tindakan.

Tidak ada komentar: