Minggu, 17 April 2011

2 Masjid Ditembaki, 6 Orang Tewas

Artikel berikut ini berisi beberapa, tips sederhana informatif yang akan membantu Anda memiliki pengalaman yang lebih baik dengan
.
MOGADISHU, KOMPAS.com - Sejumlah orang bersenjata menembaki dua masjid di negara bagian Puntland, Somalia, menewaskan sedikitnya enam orang dan mencederai puluhan, Minggu (17/4/2011). 

Beberapa warga yakin, serangan itu ditujukan pada masjid yang dikelola gerilyawan Al-Shabaab, organisasi terkait Al-Qaeda, yang dituduh bertanggung jawab atas serangan bom pinggir jalan beberapa jam sebelumnya yang menewaskan seorang ulama terkenal sekaligus pejabat tinggi pemerintah Puntland.

Setelah serangan terhadap masjid pada Sabtu malam dan Minggu pagi di Galkayo itu, pemerintah memerintahkan semua masjid ditutup sementara karena kekhawatiran akan serangan lebih lanjut.

Puntland biasanya relatif damai dibanding wilayah lain di Somalia namun kekerasan dan ketidakstabilan meningkat akhir-akhir ini di sana. Wilayah Somalia utara itu juga merupakan sarang utama perompak yang membuat kekacauan di dunia pelayaran di lepas pantai negara Tanduk Afrika tersebut.

"Tampaknya itu deklarasi perang agama," kata Mohamed Ali Yusuf, seorang pejabat keamanan Puntland. "Kami telah menangkap sejumlah tersangka. Kami melakukan penyelidikan dan pasukan kami berpatroli di kota itu."

Pengetahuan dapat memberikan keuntungan yang nyata. Untuk memastikan Anda mendapat informasi tentang
, terus membaca.

Sebelumnya, Sabtu, seorang ulama Sufi moderat ternama yang juga pejabat tinggi di Kementerian Kehakiman dan Keagamaan Puntland tewas di kota itu setelah bom yang dikendalikan dari jarak jauh meledakkan mobilnya, beberapa jam sebelum serangan pertama terhadap masjid tersebut.

"Saya yakin Al-Shabaab bertanggung jawab atas pembunuhan ulama itu karena ia melakukan lobi untuk melenyapkan Al-Shabaab dari kawasan tersebut," kata Sheikh Osman Mo`alim, seorang ulama.

Al-Shabaab mengobarkan perang selama empat tahun ini dalam upaya menumbangkan pemerintah sementara Somalia dukungan PBB yang hanya menguasai sejumlah wilayah di Mogadishu. Nama Al-Shabaab mencuat setelah serangan mematikan di Kampala pada Juli lalu.

Para pejabat AS mengatakan, kelompok Al-Shabaab bisa menimbulkan ancaman global yang lebih luas. Al-Shabaab mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Kampala, ibukota Uganda, pada 11 Juli yang menewaskan 79 orang.

Pemboman itu merupakan serangan terburuk di Afrika timur sejak pemboman 1998 terhadap kedutaan besar AS di Nairobi dan Dar es Salaam yang diklaim oleh Al-Qaeda.

Serangan-serangan bom pada 11 Juli itu dilakukan di sebuah restoran dan sebuah tempat minum yang ramai di Kampala ketika orang sedang menyaksikan siaran final Piala Dunia di Afrika Selatan.

Kadang-kadang sulit untuk memilah-milah semua rincian yang terkait dengan hal ini, tapi aku positif Anda tidak akan kesulitan untuk memahami informasi yang disajikan di atas.

Tidak ada komentar: