Jumat, 29 April 2011

4 Korban Cuci Otak di Unair Tetap Kuliah

Paragraf berikut ini merangkum karya para ahli
yang benar-benar akrab dengan semua aspek
. Heed saran mereka untuk menghindari kejutan
.
SURABAYA, KOMPAS.com " Empat mahasiswa Universitas Airlangga, Surabaya, yang menjadi korban perekrutan aktivis Negara Islam Indonesia (NII) kini tetap mengikuti perkuliahan seperti biasa.

Sekretaris Rektorat Unair Hadi Subhan, Jumat (29/4/2011), mengatakan, keempat mahasiswa tersebut telah kembali menjalani aktivitas pendidikan, termasuk mengikuti ujian tengah semester (UTS).

Kadang-kadang aspek yang paling penting dari subjek tidak segera jelas. Jauhkan membaca untuk mendapatkan gambaran yang lengkap.

Hadi mengatakan, Unair telah memastikan keempatnya tidak bersembunyi seperti yang terjadi pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, Agung Arif Pribadi dan Mahathir Rizki.

Kasus ini pun telah dilimpahkan kepada Polrestabes Surabaya. "Keempat mahasiswa lengkap dengan orangtuanya telah menjalani pemeriksaan langsung di Polrestabes Surabaya," kata Hadi.

Sementara itu, untuk memulihkan kondisi psikologis korban, mereka didampingi psikiater dari Fakultas Psikologi Unair.Selaras dengan upaya itu, pihak internal kampus pun telah berkonsolidasi untuk menangkal terjadinya gangguan serupa. "Unair adalah salah satu elemen bangsa yang tidak akan menolerir pelanggaran hukum seperti itu," tegasnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, dua dari empat korban tersebut mengaku sudah menyetor infak masing-masing sebesar Rp 30 juta. Anehnya, saat ditanya bagaimana cara NII mendoktrin, mereka mengaku lupa.Saat meminta uang kepada orangtuanya, mereka berbohong dengan alasan untuk biaya kegiatan kampus. Padahal, untuk memperoleh jumlah uang itu, orangtua di kampung  halaman harus menjual ternak.

Bila kata mendapat sekitar tentang perintah Anda fakta
, orang lain yang perlu tahu tentang
akan mulai aktif mencari Anda.

Tidak ada komentar: