Selasa, 05 April 2011

Baasyir-Ubaid-Haris Terlacak Satu Area

Artikel berikut berisi informasi terkait yang mungkin menyebabkan Anda untuk mempertimbangkan kembali apa yang Anda pikir Anda mengerti. Yang paling penting adalah untuk belajar dengan pikiran terbuka dan bersedia untuk merevisi pemahaman Anda jika perlu.
JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan analisa forensik dari tiga ponsel yang disita dari tiga terdakwa teroris Abu Bakar Ba'asyir, Ubaid dan Abdul Haris, ketiganya pernah berada dalam area yang sama di daerah Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada 7 Februari 2010 .

"Nomor ketiganya berada satu area yang sama di sekitar Pejaten pada pukul 19.05 sampai 20.58 WIB," ucap AKBP Slamet Uliadi, Kepala Bagian Monitoring IT Polri, saat bersaksi di sidang Ba'asyir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu ( 6/4/2011 ).

Slamet dihadirkan jaksa penuntut umum sebagai ahli. Ia mengatakan, pihaknya diminta penyidik untuk menganalisis perjalanan ponsel yang disita anggota Densus 88 Anti Teror Polri saat penangkapan. Empat nomor terakhir yang dipakai Ba'asyir yakni 1144 , Ubaid yakni 3443 , dan Haris yakni 7775 .

Dijelaskan Slamet, nomor Ba'asyir pada tanggal 4 Februari 2010 pukul 17.00 masih berada di Boyolali, Jawa Tengah. Lalu, pada pukul 18.00 sudah berada di daerah Jakarta Barat. Melihat selang waktu yang hanya satu jam, Slamet meyakini Ba'asyir bergerak dengan pesawat.

Sekarang kita telah membahas aspek-aspek Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah, mari kita kembali kepada beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan.

Pada tanggal 8 Februari 2010 antara pukul 07.00-09.00, kata Slamet, ponsel Ba'asyir berada di daerah Narogong, Bekasi, Jakarta. Saat itu, Haris juga berada di posisi yang sama dengan Ba'asyir.

Lalu, tambah dia, pada pukul 17.18 di hari yang sama, ponsel Ba'asyir berada di Tanggerang. "Jam 19.19 sudah berada di Boyolali. Ini kami analisa perpindahan dengan pesawat," papar dia sambil memperlihatkan perpindahan dengan google map .

Adapun perjalanan ponsel milik Ubaid yakni tanggal 9 Januari 2010 berada di Madiun, 14 Januari 2010 di Surakarta, 16 Januari 2010 di Tasikmalaya dan Bandung. "Lalu bergerak ke Lampung, Riau, Medan, dan 21 Januari 2010 sudah di Aceh. Satu hari sebelum pertemuan di Pejaten tanggal 7 Februari, Ubaid sudah berada di Pamulang," jelas dia.

Seperti diberitakan, dalam dakwaan, Ubaid melaporkan perkembangan pelatihan militer di Aceh kepada Ba'asyir pada 7 Februari 2010 di Kantor Jamaah Anshorud Tauhid (JAT) di Pejaten. Ikut hadir Haris dan Ziyad. Saat itu, Ubaid menunjukkan rekaman video pelatihan bersenjata ke Ba'aysir.

Saat itu juga, Ubaid menyerahkan surat titipan dari Abu Yusuf, pimpinan pelatihan. Surat itu berisi permintaan tambahan senjata, permintaan Ba'asyir meninjau lokasi, dan rencana pembentukan Tandzim Al Qoidah Serambi Mekkah.

Keesokan harinya, Ba'asyir mengajak Ubaid dan Haris ke rumah Hariyadi Usman di Narogong, Bekasi, salah satu donatur. Saat itu, Ubaid mempertontonkan rekaman pelatihan ke Hariyadi sebagai bentuk pertanggungjawaban uang sebesar Rp 150 juta yang telah diberikan.

Begitulah keadaannya sekarang. Perlu diketahui bahwa setiap subjek dapat berubah dari waktu ke waktu, jadi pastikan Anda mengikuti berita terbaru.

Tidak ada komentar: