JAKARTA, KOMPAS.com " Berita duka sedang menyelimuti keluarga besar presenter dan penulis buku Indra Herlambang. Kamis (5/5/2011) pukul 14.30 WIB, ayahanda Indra, Prof Dr Ir Soepanto, MM berpulang ke Rahmatullah. Jenazah akan dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta, Jumat (6/5/2011). "Saat itu Bapak dalam keadaan sehat, lagi sehat-sehatnya. Sekitar jam dua beliau jatuh. Kayak pingsan, kemudian dibawa ke rumah sakit, namun enggak tertolong. Jam setengah tiga beliau meninggal," kata Indra saat ditemui di rumah duka di Jalan Joe, Jagakarsa, Jakarta, Kamis (5/5/2011). Setelah Anda mulai bergerak melampaui informasi latar belakang dasar, Anda mulai menyadari bahwa ada lebih banyak
dari Anda mungkin memiliki pikiran pertama.
Menurut Indra, saat almarhum ayahnya sedang dibawa ke rumah sakit, Indra baru saja sampai di lokasi shooting."Pas banget sampai lokasi shooting saya ditelepon sama adik. Saat itu belum tahu apa yang terjadi. Adik cuma bilang Bapak pingsan," terang Indra. Tanpa banyak pikir, penulis buku Kicau Kacau ini langsung pulang untuk melihat kondisi ayahnya. "Lokasi shooting jauh dari rumah, jadi agak lama," katanya. Sayang, saat Indra sampai di rumah sakit, ayahnya telah mengembuskan napas terakhir.Meski shock, Indra berusaha untuk tabah dan tegar. "Sesedih apa pun, saya tetap bahagia karena semua yang diinginkan Bapak saya tercapai. Bapak sudah ditempatkan di tempat yang lebih baik, enggak akan sakit lagi, enggak akan merasakan derita lagi," ujar Indra. Menurut Indra, semasa hidupnya, almarhum memang memiliki riwayat penyakit jantung dan bahkan sempat terserang stroke, tetapi kemudian sembuh. "Alhamdulillah Bapak pergi sesuai dengan keinginan beliau. Dia selalubilang ingin pergi dalam keadaan tenang tanpa menyusahkansiapa pun. Bapak ingin prosesnya cepat. Alhamdulillah tercapai," ujarnya.
Menurut Indra, saat almarhum ayahnya sedang dibawa ke rumah sakit, Indra baru saja sampai di lokasi shooting."Pas banget sampai lokasi shooting saya ditelepon sama adik. Saat itu belum tahu apa yang terjadi. Adik cuma bilang Bapak pingsan," terang Indra. Tanpa banyak pikir, penulis buku Kicau Kacau ini langsung pulang untuk melihat kondisi ayahnya. "Lokasi shooting jauh dari rumah, jadi agak lama," katanya. Sayang, saat Indra sampai di rumah sakit, ayahnya telah mengembuskan napas terakhir.Meski shock, Indra berusaha untuk tabah dan tegar. "Sesedih apa pun, saya tetap bahagia karena semua yang diinginkan Bapak saya tercapai. Bapak sudah ditempatkan di tempat yang lebih baik, enggak akan sakit lagi, enggak akan merasakan derita lagi," ujar Indra. Menurut Indra, semasa hidupnya, almarhum memang memiliki riwayat penyakit jantung dan bahkan sempat terserang stroke, tetapi kemudian sembuh. "Alhamdulillah Bapak pergi sesuai dengan keinginan beliau. Dia selalubilang ingin pergi dalam keadaan tenang tanpa menyusahkansiapa pun. Bapak ingin prosesnya cepat. Alhamdulillah tercapai," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar