Kamis, 15 September 2011

Kuota BBM Bersubsidi 2012 Capai 40 Juta Kiloliter

Satu-satunya cara untuk mengikuti terbaru tentang
adalah untuk terus tinggal di mencari informasi baru. Jika Anda membaca segala sesuatu yang Anda temukan tentang
, itu tidak akan memakan waktu lama bagi Anda untuk menjadi otoritas yang berpengaruh.
JAKARTA, KOMPAS.com " Pemerintah dan Komisi VII DPR menyepakati, asumsi volume bahan bakar minyak bersubsidi dalam RAPBN 2012 sebesar 40 juta kiloliter. Sementara alpha (biaya distribusi ditambah margin) BBM bersubsidi Rp 613,9 per liter.

Demikian kesimpulan Rapat Kerja Komisi VII DPR dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Kamis (15/9/2011), di Jakarta.

Kehadiran Hatta menggantikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh yang berhalangan hadir.

Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Golkar, Dito Ganundito, mengingatkan agar pemerintah menjalankan disiplin volume BBM bersubsidi. Pemerintah diharapkan tidak lagi menambah kuota BBM bersubsidi dalam APBN Perubahan 2012.

Lihat berapa banyak Anda dapat belajar tentang
ketika Anda mengambil sedikit waktu untuk membaca sebuah artikel baik diteliti? Jangan lewatkan pada sisa informasi yang besar ini.

Sementara Fraksi PDI Perjuangan menghendaki kuota BBM bersubsidi dalam RAPBN 2012 sebesar 43 juta kiloliter dan 2,5 juta kiloliter di antaranya untuk nelayan dan budidaya perikanan. Adapun alpha BBM bersubsidi diusulkan Rp 800 per liter.

Menurut Hatta, pemerintah mengusulkan prognosa volume BBM bersubsidi dalam RAPBN 2012 sebesar 40 juta kiloliter. Dengan rincian, premium 24,41 juta kiloliter, minyak tanah 1,7 juta kiloliter, dan solar 13,89 juta kiloliter.

Asumsi yang mendasari perhitungan subsidi ini adalah dengan melakukan perubahan peraturan, penggunaan alat kendali, peningkatan pengawasan, dan koordinasi. "Asumsi itu juga berdasarkan masukan dari kementerian terkait," ujarnya.

Mengutip data Kementerian ESDM, realisasi BBM bersubsidisampai dengan 31 Agustus 2011 sebesar 27,29 juta kiloliter atau 101,3 persen dari kuota dalam APBN-P 2011.

Hatta memaparkan, dalam rangka subsidi BBM tepat sasaran dan tepat volume, kebijakan subsidi tahun 2012 meliputi peningkatan pemanfaatan energi alternatif, yakni bahan bakar nabati dan bahan bakar gas. Kebijakan lain adalah pengaturan BBM bersubsidi secara bertahap.

Saya berharap bahwa membaca informasi di atas adalah menyenangkan dan pendidikan untuk Anda. Anda proses pembelajaran harus berlangsung - semakin Anda memahami tentang subjek apapun, semakin Anda akan dapat berbagi dengan orang lain.

Tidak ada komentar: